Kampanye menjelang pilpres 14 Februari 2024 mulai gencar dilakukan oleh sejumlah partai politik, capres cawapres hingga calon anggota legislatif (caleg). Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapat suara rakyat yang hanya mementingkan diri sendiri. Diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah beberapa issue negatif serta mampu menyikapi janji - janji partai yang ditawarkan.

Untuk menanggapi fenomena diatas Yudhistira Ardi Nugraha Moelyana Massardi atau yang lebih dikenal dengan nama Yudhistira ANM Massardi seorang sastrawan Indonesia dan pengarang dari berbagai jenis karya sastra (novel, cerpen, puisi, dan naskah sinetron).  Yudhistira ANM Massardi yang lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat, kembali menggelar Safari Sastra yang dengan bertemakan “Puisi Gugat Politisi”.  Dengan mengajak mahasiswa dan mahasiswi menggunakan soft skillnya dalam menghasilkan karya positif dalam bentuk puisi untuk menyuarakan keadaan yang sedang terjadi saat ini. Safari Sastra ini telah dilaksanakan sejak tanggal 7 Desember 2023. Hal ini bertujuan untuk menyuarakan keresahannya di tahun politik saat ini, dimana Yudhistira sangat khawatir dengan fenomena-fenomena yang sedang terjadi. Selain itu juga Yudhistira berharap melalui safari sastra ini bisa mendorong seniman-seniman muda bangkit dan kembali berkarya. Berkarya dengan menggunakan disiplin ilmu yang mereka dapatkan selama dibangku kuliah.

Pada safari sastra kali ini, Universitas Dian Nusantara mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pada Safari Sastra Yudhistira ke-7 yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 3 Februari 2024 di Aula Universitas Dian Nusantara Kampus Tanjung Duren Jakarta Barat. Yudhistira tidak hanya sendiri, tetapi didampingi oleh Renny Djajoesman, seorang rocker legendaris Indonesia dan Yuka Mandiri seorang pembaca puisi perempuan Indonesia, yang juga merupakan putri sulung dari Rocker legendaris Indonesia Renny Djajoesman.

Dalam beberapa sajak yang dibawakan Yudhistira menegaskan, hanya ingin calon pemimpin negara ini menjalankan salah satu pasal yang ada di UUD 1945 (Undang-Undang Dasar) Negara Republik Indonesia, yang tertuang dalam pasal    satu  pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Yudhistira merasa bahwa selama ini pemimpin bangsa ini tidak pernah menjalankan pasal tersebut. “Dari zaman Soeharto yang saya rasakan tidak pernah ada pemimpin yang menjalankan semua pasal, paling tidak pasal 33 ayat 3 ini, melalui puisi saya berharap kita akan mendapatkan pemimpin yang bisa menjalankan semua pasal paling tidak satu pasal tersebut” Ujarnya.

Di kesempatan kali ini, setidaknya ada 10 puisi hasil karya Yudhistira yang ditampilkan dan dibacakan oleh Renny Djajoesman, Yuka Mandiri, dan dosen serta mahasiswa Universitas Dian Nusantara. Dalam salah satu puisi yang dibacakan dengan judul “Gorinik” yang menyinggung tentang keadaan negara kita sekarang yang diumpamakan sebagai Naga berkepala tiga yang mempunyai gigi yang tajam yang digunakan untuk menerkam musuhnya, ini merupakan gambaran untuk konglomerat, pejabat, dan wakil rakyat yang tidak pernah mementingkan kepentingan rakyatnya melainkan menindas demi segala kepentingan yang menguntungkan dirinya sendiri.

Safari Sastra Yudhistira ini ditujukan kepada para mahasiswa mahasiswi Gen-Z, yang akan menjadi pemilih dalam Pemilu 14 Februari 2024. Safari Sastra ini juga akan diselenggarakan di berbagai kampus di beberapa kota. Untuk tahap pertama, akan diselenggarakan di 5 (lima) kampus di wilayah Jabodetabek dan Jabar. Pada tahap berikutnya, masih melihat kondisi jika memungkinkan, Safari Sastra ini akan dilanjutkan ke kampus-kampus di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebelum pemilu 14 Februari 2024 terlaksana.